Jumat, 25 Maret 2011

SOPAKA, Orang Suci Termuda|


Dalam perjalanan hidupnya, Buddha banyak mengajari dan menolong para makhluk. Berikut ini adalah beberapa kisah perjalananNya dalam membabarkan Dharma. Dahulu kala pada jaman Buddha hiduplah seorang anak bernama Sopaka yang ketika berumur 4 bulan ditinggal mati oleh ayahnya. Sopaka lalu dibesarkan oleh ibu dan pamannya. Ibunya harus bekerja keras untuk menghidupi Sopaka. Paman Sopaka sangat tidak senang dengan kehadiran Sopaka sehingga Sopaka sering dimarahi dan dipukuli oleh pamannya. Suatu hari, pamannya ingin membuang Sopaka karena pamannya berpikir Sopaka hanyalah anak kecil tak berguna yang sangat merepotkan. Sopaka diajak berjalan-jalan pamannya lalu di dibawa ke pekuburan. Di pekuburan tersebut pamannya mengikat tubuh Sopaka pada mayat dan Sopaka ditinggal disana. Sopaka yang pada waktu itu berusia 7 tahun sangat ketakutan, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa dengan tubuh yang diikat. Meskipun Sopaka telah berteriak sekuat tenanga tetapi hal itu tentu saja tidak mendatangkan manfaat karena pekuburan tersebut jauh dari rumah penduduk. Ketika malam tiba, tempat itu menjadi sangat gelap, bau mayat menusuk hidung, dan hewan-hewan liar semakin mendekat kearah Sopaka. Dengan ketakutan yang luar biasa Sopaka akhirnya merasa putus asa. Ketika Sopaka putus asa, dengan kekuatan batinnya Buddha mengetahui bahwa Sopaka sangat membutuhkan pertolongan. Akhirnya Buddha muncul menolong Sopaka dan membawa Sopaka ke wihara. Sopaka kemudian ditahbiskan menjadi samanera dan menjadi murid Buddha. Meskipun Sopaka masih berusia 7 tahun tetapi Sopaka sangat tekun dan rajin belajar Dhamma. Akhirnya Sopaka mencapai kesucian tertinggi pada usia 7 tahun.

Tidak ada komentar: